Dalam melakukan ekspedisi fotonya di Taman Nasional Baluran Jatim, Macan Tutul Jawa muda berhasil diabadikan oleh Nurdin Razak, peneliti dan dosen eco tourism Universitas Airlangg, Jumat malam (17/2/2012). Kabar ini baru diterima www.matanesiamagazine.com pagi ini melalui pesan singkat selular. “Saya Semalam “bertemu” macan tutul muda ”kata Nurdin dalam sms-nya.
Dari jarak sekitar 7 meter, Nurdin mengabadikan peristiwa langka sebanyak 20 frame.”Ini foto pertama macan tutul di Baluran setelah 30 tahun”, tutur Nurdin dalam lanjutan sms-nya.
Matanesia kesulitan menghubungi lagi Nurdin Razak karena sinyal selular yang memang kurang baik di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur.
Menurut catatan wikipedia Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) atau macan kumbang adalah salah satu subspesies dari macan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan ko Pulau Jawa. Ia memiliki dua variasi: berwarna terang dan hitam (macan kumbang).
Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indera penglihatan dan penciuman yang tajam. Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang. Bulu hitam Macan Kumbang mungkin merupakan hasil evolusi dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Ia lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon.
siiippppp..mantap tenan
Thanks for this moment and amazing picture
Dosen ecotourism di Airlangga? bisa berbagi info ttg jurusan tsb pak? ada niat buat lanjutin studi bidang itu soalnya….thanks…
sebenarnya bukan jurusan tetapi peminatam dan di airlangga belum ada pengkhususan, dan ilmu ini masih relatif baru di Indonesia.saya belajar otodidak dari berbagai sumber media dan sejak 1999 terjun di seluruh taman nasional di Jatim guna mengaplikasikan ilmu tersebut, makasih
http://www.tempo.co/read/news/2014/09/03/206604316/Aktivis-Tolak-Smelter-di-Dekat-Hutan-Baluran